Jumat, 30 November 2012

Cara Membuat Biodiesel dari Minyak Jelantah 

 

Energi alternatif yang berasal dari sumber energi dapat diperbarui salah satunya biodiesel. Biodiesel sudah dapat di dapatkan di POM tempat penjualan dengan sebutan “biosolar”. yaitu campuran solar dengan biodiesel. Bagi kita yang ingin mulai menggunakan energi alternatif, membuat sendiri biodiesel mungkin bisa menjadi sebuah awal yang baik.

Langkah kita dapat membuat biodiesel dari minyak jelantah, selain mudah didapatkan, minyak jelantah murah karena kita tidak perlu untuk membelinya. Kita memperoleh bahan baku biodiesel minyak jelantah dari hasil limbah rumah tangga. Tentu saja langkah awal adalah mengumpulkan minyak jelantah yang diperoleh dari dapur rumah kita
Bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat biodiesel dari minyak jelantah diperlukan bahan-bahan lain seperti methanol 99 persen dan soda api (NaOH) dengan peralatan ember plastik, gelas ukur, panci, kompor, sarung tangan karet, timbangan, pompa udara akuarium, kain katun tipis untuk penyaring, dan selang.
Langkah-langkah yang harus dilakukan :
1. Bahan pelarut (metoxida) dibuat dengan mencampurkan 900 ml methanol dan 21 gram NaOH hingga larut selama 15 menit
2. Campurkan metoxida ke dalam ember berisi 3 liter minyak jelantah dan aduk memakai sendok plastik selama 30 menit atau campuran sudah rata
3. Biarkan 4-12 jam sampai terjadi pengendapan
4. Pengendapan ditandai dengan dua lapisan berbeda warna dengan lapisan gelap berada di bawah yang disebut crude gliserin, sedangkan lapisan atas berwarna bening, crude BD
5. Pisahkan crude biodisel dari crude gliserin lalu masukkan ke ember untuk dicuci dengan cara mencampurkan air bersih sebanyak dua liter.
6. Pompakan udara melalui pompa udara akuarium dan biarkan beberapa saat sehingga muncul warna putih susu
7. Pisahkan crude biodiesel yang berwarna kuning dengan air warna putih melalui selang
8. Biodiesel yang telah bening dimasukkan ke panci lalu panaskan hingga 100 derajat beberapa menit agar air dan sisa methanol menguap.
9. Biodiesel yang telah dipanaskan dan didinginkan dapat langsung dipergunakan untuk mobil maupun mesin diesel industri
Langkah-langkah diatas dapat menggunakan peralatan seadanya di rumah, jika tidak ada dapat disubsitusi dengan peralatan yang sejenis. Pembuatan biodiesel sanagt mudah, sehingga dapat dilakukan dirumah. Selamat Mencoba!
http://1.bp.blogspot.com/-qK1DWghnfSU/UIlt3fqPGbI/AAAAAAAAAXk/Zs-DBFxfDZU/s1600/Baterai+duren-Sandhi+%282%29.JPG

BATERAI KULIT DURIAN   

Taukah anda, ternyata kulit durian bisa di pakai untuk membuat batre sendiri lho? Nggak percaya? Okey, baca lebih lanjut artikel ini sampai habis.


Indonesia sebenarnya punya sumber daya manusia yang cukup bisa bersaing. Ini terbukti dari beberapa kejuaraan yang diikuti dari fisika, matematika, Indonesia selalu mendapat nomor. Tapi entah mengapa semua seolah hilang tidak berbekas.

Okey, langsung saja berikut caranya:

1. Kupas dahulu kulit durian, pilih yang bagian putihnya
2. Tumbuk hingga halus
3. Setelah halus, ambil baterai. Nah disini syaratnya menggunakan baterai bekas dan kedua elemen baterai yang lain yaitu karbon dan seng dalam kondisi baik tidak berkarat.
4. Buang arang dalam baterai
5. Masukan kulit durian yang ditumbuk tadi
6. Tutup kembali baterai tersebut
7. sekarang Cek dengan AVO meter, maka akan menunjukan seperti baterai pada umumnya.
Baterai "cap" kulit durian ini mampu bertahan selama 5 jam.


Selamat Mencoba .. (reff: dunia pustaka)

 

PROSES PEMBUATAN

A. Transparan

 Sabun metode panas dengan alkohol chipsoap
Ø  Bahan bahan :
·         minyak kelapa                             100 gr
          minyak zaitun                              100 gr   
          minyak kastor                              100 gr
·         steric acid                                   100 gr
·         aquadez                                      133 gr
      ·         caustic soda                                  63 gr
       ·         bht                                               0.5 gr
·         sirup                                            300 gr
·         gliserin                                          30 gr
·         garam                                              2 gr
·         borax                                              2 gr
·         EDTA                                          0,5 gr
·         T.E.A                                            50 gr
·         alkohol  (96%)                              100 gr        
 
§ Proses pembuatan :
§  masukkan minyak kelapa dan steric acid dalam panci double boiler dan        panaskan.
§    campur aquadez dan kaustik soda lalu tunggu hingga suhu mencapai 70 c
§    apabila suhu nmr 1 dan 2 hampir sama masukkan nmr 2 kedalam panci
§    aduk hingga terlihat cairan putih, pertanda siap di masukkan bahan2 yang lain
§  gliserin, T.E.A dan alkohol  terus diaduk
§     lalu tuangkan pada cetakan.
Metode panas non alkohol
Ø   Bahan bahan :
  1. minyak kelapa                                300 gr
  2. stearic acid                                     100 gr
  3. aquades                                          133 gr
  4. caustic soda                                     65 gr
  5. bht                                                  0.5 gr
  1. sorbitol                                        50 gr           
  2. sirup                                            350 gr
  3. propilyn glikol                             50 gr            
  4. gliserin                                          30 gr
  5. garam                                             2 gr
  6. borax                                              2 gr 
  7. TEA                                              50        
  8. EDTA                                          0,5 gr
  Proses pembuatan :
§    masukkan minyak kelapa dan steric acid dalam panci double boiler dan panaskan.
§    campur aquadez dan kaustik soda lalu tunggu hingga suhu mencapai 70 c
§    apabila suhu nmr 1 dan 2 hampir sama masukkan nmr 2 kedalam panci
§    aduk hingga terlihat cairan putih, pertanda siap di masukkan bahan2 yang lain
§    masukkan sirup & propilyn glikol secara bergantian.
§    selanjutnya masukkan gliserin, T.E.A dan alkohol smabil terus diaduk
 lalu tuangkan pada cetakan.

pembuatan Karbon


Proses pembuatan karbon

Karbon memiliki beberapa jenis alotrop, yang paling terkenal adalah grafitintan, dan karbon amorf. Sifat-sifat fisika karbon bervariasi bergantung pada jenis alotropnya. Sebagai contohnya, intan berwarna transparan, Intan memiliki konduktivitas listik yang sangat rendah, sedangkan grafit adalah konduktor listrik yang sangat baik. Semua alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi normal, tetapi grafit merupakan alotrop yang paling stabil secara termodinamik di antara alotrop-alotrop lainnya.
            Pada temperatur yang tinggi, karbon dapat bereaksi dengan oksigen, menghasilkan oksida karbon oksida dalam suatu reaksi yang mereduksi oksida logam menjadi logam. Reaksi ini bersifat eksotermik dan digunakan dalam industri besi dan baja untuk mengontrol kandungan karbon dalam baja:
                        Fe3O4 + 4 C(s) → 3 Fe(s) + 4 CO(g)
            Pada temperatur tinggi, karbon yang dicampur dengan logam tertentu akan menghasilkan karbida logam, seperti besi karbida sementit dalam baja, dan tungsten karbida yang digunakan secara luas sebagai abrasif.
Bahan yang mengandung karbon ….:::1) Pohon Bambu ,2) Batok Kelapa ,3) Batu Bara, 4) Kayu Keras
            Karbon dapat di buat dengan proses yang disebut dengan karbonisasi yakni pemanasan bahan yang mengandung karbon.
}               Cara pembuatan/persiapan peralatan
            Tungku pengarangan dibuat dari drum minyak tanah. Bagian drum yang tidak berlobang dipotong sekelilingnya dan dipisahkan. Tutup yang ada lubangnya ditambah dua lubang lagi dengan ukuran 2 x 2,5 inci.

                  Waktu pengarangan, drum diletakkan diatas dua buah pipa dengan bagian yang ada lubangnya berada dibawah. Sebelum pengarangan, pada lantai drum diberi bahan bakar seperti daun kering, jerami, sabut kelapa secara merata atau menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya, dengan pertolongan alat brander.
Selama karbonisasi (pengarang) perlu diperhatikan asap yang terbentuk :
    Jika asap tebal dan putih, berarti tempurung sedang mongering.
    Jika asap tebal dan kuning, berarti pengkarbonan sedang berlangsung. Pada fase ini sebaiknya tungku ditutup dengan maksud agar oksigen pada ruang pengarangan serendah-rendahnya sehingga diperoleh hasil arang yang baik. Untuk pengaturan udara di dalam tungku bias diatur dengan melepaskan atau memasang pipa dibawah drum.
    Jika asap semakin menipis dan berwarna biru, berarti pengarangan hampir selesai. Kemudian drum dibalik dan proses pembakaran selesai.
    Tunggu samapi arang menjadi dingin. Setelah dingin arang bisa di bongkar.
c Cara Kerja
  1. Arang dimasukkan ke dalam tungku (aktivasi), kemudian ditutup   rapat sampai tidak terdapat kebocoran.
  2. Hubungan pipa pengeluaran hasil suling dari tungku aktivasi dengan pendingin yang ujungnya dicelupkan kedalam air. Tujuannya adalah agar oksigen tidak masuk kedalam tungku aktivasi sewaktu dilakukan pendinginan dan sekaligus menampung hasil sulingnya (destilat).
  3. Pasang thermocouple untuk mengamati temperatur selama proses aktivasi berlangsung.
  1. Air pendingin dialirkan, kemudian dilakukan pembakaran dengan menggunakan minyak tanah yang disemprotkan. Mula-mula dengan api kecil, kemudian api dibesarkan dengan jalan menambah bahan bakar dan menaikkan tekanan kompresor.
  1. Lakukan pengamatan terhadap kerja dari tungku aktivasi dengan mengamati kenaikan temperatur. Temperatur selama proses sekitar 600°C apabila temperatur telah mencapai 600°C dan juga terlihat pada ujung pendingin tidak adanya tar (cairan berwarna coklat) yang keluar, ditandai dengan adanya gelembung air, maka pembakaran dipertahankan selama 3 jam. Setelah waktu tersebut proses telah selesai.
  1. Api dimatikan dan tungku aktivasi (alat destilasi) dibiarkan masih tertutup dan sampai dingin. Setelah dingin tungku dibuka dan arang yang telah diaktifkan dikeluarkan. Lakukan penggilingan untuk mendapatkan partikel yang lebih halus, kemudian diayak dan dikemas.
 INDUSTRI KIMIA

PROSES PEMBUATAN SODA ABU
Soda abu adalah suatu zat padat ringan yang agak larut di dalam air dan biasanya mengandung  99,3 %  Na2CO3. Bahn baku utama dalam proses ini adalah Garam, batubara dan batu kapur. Zat ini dijual atas dasar kandungan natrium oksidanya yang biasanya adalah 58%. Produksi soda abu dari endapan trona alam sekarang sudah melebihi jumlah yang dari ammonia soda. Proses sintetik sudah terdesak karena biaya tinggi dan masalah pencemaran dan sudah mulai berkurang digunakan di Amerika Serikat.
Proses sintesis yang sekarang digunakan untuk pembuatan soda abu adalah proses solvay. Sebelum metode ini dikembangkan, proses yang digunakan secara luas adalah proses LeBlanc (Th. 1773). Proses ini didasarkan atas pemanggangan kerak garam (salt cake) dengan karbon dan batu gamping di dalam tanur putar. Produk kasar dari reaksi itu disebut abu hitam (balck ash). Pengerasan dilakukan pada waktu dingin, pada pengerasan itu berlangsung hidrolisis sebagian sulfide. Kemudian diubah lagi menjadi karbonat melalui pengolahan dengan gas yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari tanur abu hitam. Larutan natrium karbonat yang dihasilkan, dipekatkan sehingga menghasilkan natrium karbonat, yang kemudian dikeringkan atau dikalsinasi.

DATA KWANTITATIF
Untuk 1 Ton Na2CO3 diperlukan
              Garam dapur 1,55 Ton
              CaCO3 1,2 Ton
              Kokas 0,09 Ton
              Uap air tekanan tinggi 1,35 Ton
              Uap air tekanan rendah 1,60 Ton
              NH3 (hilang) 1,5 Kg
              Air (pendingin) 40-60 Ton
              Listrik 210 Kwh (Kapasitas sehari)
              Dapat larut dalam air dan bersifat basa
              Hablur soda melepuh di udara
              Berat Molekul : 106
              Titik lebur : 851 oC
              Titik didih : Terurai
              Kelarutan : 8,9 gram dalam 100 gram air 20 oC

Jenis : Na2CO3 dan soda cuci Na2CO3
NaCl jenuh dialirkan ke absorber bersama dengan CO2 dan NH3 maka akan terjadi reaksi.
¢   NH3 + H20               NH4OH + Q
¢   2NH4OH + CO2                   (NH4)2CO3 + H2O + Q
¢   (NH4)2CO3 + NaCl             NH4Cl + NaHCO3
Reaksi ini berlangsung pada suhu 40°- 50° C.
Hasil larutan dan sisa gas dari reaksi dikeluarkan lewat bawah absorber untuk dialirkan ke menara carbonatasi dari puncak. Akrena reaksi eksoterm, maka perlu pendingin untuk menjaga suhu reaksi. Pada menara ini akan terjadi reaksi
  • 2NaHCO3                  Na2CO3 + CO2 + H2O
Pada suhu 25-60oC dan tekanan 2-3 atm disamping itu juga terbentuk reaksi
¢  2NH4OH + CO2                     (NH4)2CO3 + H2O + Q
¢  (NH4)2CO3 + NaCl              NH4Cl + NaHCO3
Reaksi penyempurnaan.
      Slury ini bagian terbesar mengandung NH4CL 193 gr/lt.
      Larutan buangan CaCL2 dari hasil analisa mengandung : CaCl2 = 90-95 gr/lt, NH3 = 6-12 ppm.
      Sumber Ca ( OH )2 dan CO2 berasal dari pembakaran batu kapur dan C reaksi
  • CaCO3                  Ca + CO2
  • C + 02                   CO2 + Q
  • CaO + H2O              Ca(OH)2 + Q
      Kemurnian Na2CO3 = 99,8%
Keuntungan
Proses Solvay dapat menggunakan larutan garam dapur dengan kadar rendah. Karena menggunakan tenaga listrik tak ada korosi dan tak perlu peralatan NH3 yang mahal.
Kerugian
Perlu ongkos recovery NH3 yang mahal, masalah pembuangan CaCl2 dan larutan NaCl, perlu uap banyak dan perlu area pabrik yang besar.