Jumat, 30 November 2012

 INDUSTRI KIMIA

PROSES PEMBUATAN SODA ABU
Soda abu adalah suatu zat padat ringan yang agak larut di dalam air dan biasanya mengandung  99,3 %  Na2CO3. Bahn baku utama dalam proses ini adalah Garam, batubara dan batu kapur. Zat ini dijual atas dasar kandungan natrium oksidanya yang biasanya adalah 58%. Produksi soda abu dari endapan trona alam sekarang sudah melebihi jumlah yang dari ammonia soda. Proses sintetik sudah terdesak karena biaya tinggi dan masalah pencemaran dan sudah mulai berkurang digunakan di Amerika Serikat.
Proses sintesis yang sekarang digunakan untuk pembuatan soda abu adalah proses solvay. Sebelum metode ini dikembangkan, proses yang digunakan secara luas adalah proses LeBlanc (Th. 1773). Proses ini didasarkan atas pemanggangan kerak garam (salt cake) dengan karbon dan batu gamping di dalam tanur putar. Produk kasar dari reaksi itu disebut abu hitam (balck ash). Pengerasan dilakukan pada waktu dingin, pada pengerasan itu berlangsung hidrolisis sebagian sulfide. Kemudian diubah lagi menjadi karbonat melalui pengolahan dengan gas yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari tanur abu hitam. Larutan natrium karbonat yang dihasilkan, dipekatkan sehingga menghasilkan natrium karbonat, yang kemudian dikeringkan atau dikalsinasi.

DATA KWANTITATIF
Untuk 1 Ton Na2CO3 diperlukan
              Garam dapur 1,55 Ton
              CaCO3 1,2 Ton
              Kokas 0,09 Ton
              Uap air tekanan tinggi 1,35 Ton
              Uap air tekanan rendah 1,60 Ton
              NH3 (hilang) 1,5 Kg
              Air (pendingin) 40-60 Ton
              Listrik 210 Kwh (Kapasitas sehari)
              Dapat larut dalam air dan bersifat basa
              Hablur soda melepuh di udara
              Berat Molekul : 106
              Titik lebur : 851 oC
              Titik didih : Terurai
              Kelarutan : 8,9 gram dalam 100 gram air 20 oC

Jenis : Na2CO3 dan soda cuci Na2CO3
NaCl jenuh dialirkan ke absorber bersama dengan CO2 dan NH3 maka akan terjadi reaksi.
¢   NH3 + H20               NH4OH + Q
¢   2NH4OH + CO2                   (NH4)2CO3 + H2O + Q
¢   (NH4)2CO3 + NaCl             NH4Cl + NaHCO3
Reaksi ini berlangsung pada suhu 40°- 50° C.
Hasil larutan dan sisa gas dari reaksi dikeluarkan lewat bawah absorber untuk dialirkan ke menara carbonatasi dari puncak. Akrena reaksi eksoterm, maka perlu pendingin untuk menjaga suhu reaksi. Pada menara ini akan terjadi reaksi
  • 2NaHCO3                  Na2CO3 + CO2 + H2O
Pada suhu 25-60oC dan tekanan 2-3 atm disamping itu juga terbentuk reaksi
¢  2NH4OH + CO2                     (NH4)2CO3 + H2O + Q
¢  (NH4)2CO3 + NaCl              NH4Cl + NaHCO3
Reaksi penyempurnaan.
      Slury ini bagian terbesar mengandung NH4CL 193 gr/lt.
      Larutan buangan CaCL2 dari hasil analisa mengandung : CaCl2 = 90-95 gr/lt, NH3 = 6-12 ppm.
      Sumber Ca ( OH )2 dan CO2 berasal dari pembakaran batu kapur dan C reaksi
  • CaCO3                  Ca + CO2
  • C + 02                   CO2 + Q
  • CaO + H2O              Ca(OH)2 + Q
      Kemurnian Na2CO3 = 99,8%
Keuntungan
Proses Solvay dapat menggunakan larutan garam dapur dengan kadar rendah. Karena menggunakan tenaga listrik tak ada korosi dan tak perlu peralatan NH3 yang mahal.
Kerugian
Perlu ongkos recovery NH3 yang mahal, masalah pembuangan CaCl2 dan larutan NaCl, perlu uap banyak dan perlu area pabrik yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar